Peninggalan Zaman Praaksara

PENINGGALAN ZAMAN PRAAKSARA – Adalah zaman ketika manusia belum mengenal tulisan. Berbagai pembabakan Peningalan zaman praaksara dibuat oleh berbagai ahli sejarah, salah satunya adalah berdasarkan alat yang digunakan manusia purba. Pada awalnya alat yang digunakan manusia purba sangat sederhana yang didapat dari alam, Manusia tertua yang ditemukan di Indonesia adalah Meganthropus Paleojavanicus yakni diperkirakan 1,6 juta tahun yang lalu masih menggunakan alat yang sederhana yakni berupa batu. Kemudian manusia purba mengalami evolusi bukan hanya bentuk fisik, melainkan juga alat-alat yang digunakan.

peninggalan zaman praaksara
My Blog, I Want To Happy blogger.com

Peninggalan Zaman Praaksara

Berikut ini alat-alat yang pernah digunakan manusia purba pada zaman praaksara alat yang terbuat dari batu antara lain:

Pada zaman Paleolitikum (Batu tua) alat yang digunakan masih sangat kasar, belum diasah. Alat yang digunakan antara lain Kapak Genggam atau Kapak Perimbas dan Chopper (alat penetak) yang digunakan untuk berburu.

Pada zaman Mesolitikum (Batu tengah/batu madya) alat-alat yang digunakan antara lain Kapak Sumatera (pebble culture), alat-alat dari tulang hewan (bone culture), mata panah dan alat serpih (flakes culture).

Peninggalan Zaman Neolithikum

Zaman Mesozoitikum
Menjadi.Optimis.blogger.com

Pada zaman Neolitikum (Batu muda/Batu baru) alat yang digunakan antara lain Kapak Persegi yang banyak ditemukan dikawasan Indonesia bagian barat, Kapak Lonjong banyak ditemukan di wilayah Indonesia bagian timur. Kapak lonong yang ukuran besar sering disebut walzenbeil dan yang kecil dinamakan kleinbeil.

Penyebaran jenis kapak lonjong ini terutama di Kepulauan Indonesia bagian timur, misalnya di daerah Papua, Seram, dan Minahasa. Kedua senjata tersebut diperkirakan berasal dari kebudayaan Boscon-Hoabinh. Selain itu juga ditemukan peralatan lain yakni gerabah dari tanah liat juga perhiasan yang terbuat dari batu.

Kapak Persegi

Kapak persegi termasuk peninggalan zaman praaksara. Nama kapak persegi diambil dari von Heine Geldern karena tempat penampang semuah alat yang berupa persegi panjang atau berupa trapesium. Di tambah bentuknya yang memanjang dengan penampang berbentuk persegi yang bagian pangkalnya sebagai tempat ikatan tangkai kapak.

Dalam penggunaan kapak persegi juga bergantung pada ukuran dan bentuknya saat ingin menggunakannya.

Kapak persegi berukuran kecil digunakan untuk memotong kayu lalu kapak persegi yang berukuran besar berbentuk beliung, pacul yang biasa digunakan untuk mencangkul.

Kapak persegi biasa dibuat dari bahan batu api juga batu chalcedon merah. Berdasar penelitian kapak persegi tersebut berasal dari Asia lalu menyebar ke daerah Indonesia.

Kapak Bahu

Kapak bahu adalah kapak persegi yang tangkainya diberi leher yang bentuknya menyerupai bentuk botol persegi. Dan umumnya sekarang kapak bahu di daerah Indonesia hanya dikenal di daerah Minahasa Sulawesi Utara dimana kapah bahu ini masih ditemukan.

Kapak Lonjong

Nama kapak lonjong, asal yang diambil dari asal usul penampang Alangnya yang berbentuk lonjong dan ujung pangkal runcing yang melebar. Bahan dari pembuatan kapak lonjong yaitu batu kali berwarna hitam. Sampai sekarang bentuk kapak lonjong tersebut memiliki berbagai ukuran yang berbeda-beda ada yang besar sampai kecil.

Daerah penemuan kapak lonjong ada di daerah Papua namun juga telah ditemukan di siram gorong Tanimbar Leti Minahasa juga daerah Serawak.  Dari  penelitian yang dilakukan kapak lonjong ada yang berasal dari Asia salah satunya menyebar ke wilayah Indonesia yang masuk dari jalur Timur.

Perhiasan

Pada masyarakat zaman praaksara sudah terlebih dahulu di temukan bukti awal mengenal perhiasan antara lain, berupa gelang kalung, anting. Setelah diteliti umumya perhiasan ini umumnya daearah Jawa Barat juga Jawa Tengah lalu bahan yang biasa digunakan dalam pembuatan adalah batuan indah seperti batu agat, chalcedon juga jaspis.

Pakaian

Masyarakat pada zaman praaksara juga sudah mengenal adanya pakaian. Hal itu terbuktik dalam penemuan alat pemukul kayu yang biasa digunakan dalam membuat pakaian kulit kayu di daerah Kalimantan maupun Sulawesi Selatan.

Selain pakaian peninggalan zaman praaksara yang terbuat dari kulit kayu mereka juga sudah pandai menenun tekstilnya sendiri sampai tingkat kehalusan yang halus.

Namun peninggalan pakaian ini tidak diketahui sebab jenisnya yang tidak tahan lama. Satu-satunya petunjuk mengenai pakaian ini adalah tentang bentuk temuan dari hiasan tenunan yang terdapat dalam periuk belanga yaitu daerah yang masih diyakini sebagai peninggalan zaman praaksara.

Pada Zaman Megalitikum (Zaman Batu Besar)

Zaman Mesozoiukum
pinterest.se

Peninggalan berupa alat-alat yang berhubungan dengan kepercayaan manusia purba, antara lain:

  • Menhir (tugu batu sebagai tempat pemujaan)
  • Dolmen (meja batu untuk menaruh sesajen)
  • Sarkofagus (bangunan berbentuk lesung yang menyerupai peti mati)
  • Kubur batu (lempeng batu yang disusun untuk mengubur mayat)
  • Punden berundak (bangunan bertingkat-tingkat untuk pemujaan)
  • Arca (perwujudan subjek pemujaan berupa manusia atau hewan)
  • Waruga (kubur batu berbentuk kubus tempat menyimpan mayat)

Sedangkan peninggalan manusia purba pada zaman pra aksara yang terbuat dari logam antara lain:

Pada zaman perundagian, manusia purba sudah bisa membuat perkakas-perkakas yang terbuat dari logam. Peninggalan yang terbuat dari logam pada masa pra aksara adalah:

Peninggalan zaman Praaksara Kapak Perunggu/Kapak Sepatu/Kapak Corong
Nekara berbentuk seperti genderang. Nekara digunakan untuk ritual memanggil hujan. Alat seperti nekara ditemukan di Sumatera, Jawa, Bali, Pulau Rote, Pulau Selayar, Kepualauan Kei dan daerah sekitarnya.

Moko adalah benda semacam nekara yang berukuran kecil yang digunakan sebagai alat pusaka dan maskawin. Moko banyak ditemukan di kepulauan Alor.

Bejana perunggu
Arca perunggu
Perhiasan perunggu

Baca juga: Zaman Mesozoikum

Peninggalan Masa Praaksara di Indonesia

peninggalan zaman praaksara
aggsbach.de

Benda-benda Peninggalan Masa Prasejarah di Indonesia
Pembahasan kali ini terkait benda-benda atau perkakas peninggalan masa prasejarah atau alat-alat yang digunakan oleh manusia purba pada zaman prasejarah di Indonesia.

Selain berbagai macam fosil sisa-sisa kehidupan manusia, kehidupan pra-aksara di Indonesia dapat pula dilacak melalui penemuan perkakas yang digunakan oleh manusia pada masa lalu tersebut.

Peninggalan masa Praaksara di Indonesia, hingga kini masih sering ditemukan perkakas-perkakas yang diperkirakan pernah digunakan oleh manusia purba.

Peninggalan zaman prasejarah. Berikut beberapa jenis alat peninggalan masa praaksara yang pernah ditemukan di Indonesia.

a. Kapak Genggam

Kapak genggam diperkirakan merupakan alat yang digunakan oleh manusia jenis peninggalan zaman praaksara. Pithecanthropus untuk berburu. Struktur dan bentuk alat ini masih sangat sederhana dan bagian yang tajam hanya terdapat di satu sisi saja.

Kapak ini digunakan dengan cara digenggam., alat peninggalan zaman Praaksara ini pernah ditemukan di Trunyan (Bali), Awangbangkal (Kalimantan Selatan), dan Kalianda (Lampung).

Benda-benda Peninggalan Zaman Prasejarah di Indonesia

b. Alat Serpih

Alat ini digunakan oleh manusia purba untuk menusuk pada masa peninggalan zaman Praaksara, memotong dan melubangi kulit binatang. Alat ini terbuat dari batu. Diperkirakan, alat ini merupakan serpihanserpihan dari batu yang dibuat sebagai kapak genggam.

Alat ini pernah ditemukan di Sangiran dan Gombong (Jawa Tengah), serta Cabbenge (Flores).
Benda-benda Peninggalan Zaman Prasejarah di Indonesia

c. Kapak Persegi

Kapak persegi merupakan alat yang terbuat dari batu dan digunakan oleh manusia untuk mencangkul, memahat, dan berburu. Alat ini terbuat dari batu berbentuk segi empat yang kedua sisinya diasah halus. Pada salah satu sisi pangkal, ada bagian berlubang untuk tangkai. Sementara pangkal lainnya adalah bagian yang tajam.

Alat ini banyak ditemukan di berbagai tempat di Indonesia, mulai dari Sumatra, Jawa, Nusa Tenggara, hingga Sulawesi.
Benda-benda Peninggalan Zaman Prasejarah di Indonesia

d. Kapak Lonjong

Kapak lonjong merupakan kapak peninggalan zaman praaksara yang bentuknya lonjong. Pangkal kapak tersebut lebar dan tajam, sedang ujungnya runcing dan diikatkan pada gagang. Alat ini terbuat dari batu yang telah diasah hingga halus.

Kapak lonjong pernah ditemukan di Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua.
Benda-benda Peninggalan Zaman Prasejarah di Indonesia

e. Menhir

Menhir merupakan tugu batu yang tinggi. Diperkirakan menhir digunakan sebagai tempat pemujaan oleh manusia prasejarah.
Benda-benda Peninggalan Zaman Prasejarah di Indonesia

f. Dolmen

Dolmen adalah meja yang terbuat dari batu, diperkirakan digunakan sebagai tempat menyimpan sesaji untuk sesembahan manusia prasejarah.
Benda-benda Peninggalan Zaman Prasejarah di Indonesia
Gambar: Dolmen

g. Sarkofagus

Sarkofagus adalah peti mati yang terbuat dari batu.
Benda-benda Peninggalan Zaman Prasejarah di Indonesia
Gambar: Sarkofagus

h. Arca

Arca adalah batu yang dibentuk hingga menyerupai makhluk hidup tertentu.
Benda-benda Peninggalan Zaman Prasejarah di Indonesia
Gambar: Arca

i. Bejana Perunggu

Bejana perunggu adalah benda yang terbuat dari perunggu. Bentuknya mirip dengan gitar spanyol tanpa gagang. Alat ini hanya ditemukan di dua tempat yaitu di Madura dan Sumatra.
Benda-benda Peninggalan Zaman Prasejarah di Indonesia
Gambar: Bejana Perunggu

j. Kapak Corong

Kapak corong adalah kapak yang terbuat dari perunggu dan bentuk bagian atas mirip dengan corong. Alat ini pernah ditemukan di Jawa, Bali, Sulawesi, dan Papua.

Benda-benda Peninggalan Zaman Prasejarah di Indonesia

Demikian pembahasan tentang benda-benda peninggalan zaman praaksara, semoa artikel peninggalan masa Praaksara ini bisa berguna maupun bermanfaat sebagai bahan informasi anda, terimakasi juga anda telah mau datang dan membaca artikel ini, baik sampai jumpa dan babaayy.

Peninggalan Masa Praaksara

Tinggalkan komentar