Indonesia adalah salah satu negara kaya yang memiliki sumber daya alam melimpah, tidak heran jika di negara ini terdapat pengusaha miliarder, dengan jumlah kekayaan yang besar, disini saya akan membagikan informasi dari 50 daftar orang terkaya di Indonesia serta gambarnya.
Berikut daftar jumlah kekeyaan individu di nusantara yang tergolong 50 miliarder jumlah tersebut membuat Indonesia bertengger di posisi ke 20 sebagai negara yang di huni orang kaya terbanyak di dunia, disisi lain rangking 1, 2, 3 dihuni oleh negara Amerika Serikat, Cina, Jerman.
1. R. Budi Hartono dan M. Bambang Hartono
R. Budi Hartono dan M. Bambang Hartono adalah pemilik Group Djarum jumlah harta US$ 17,1 miliar atau sekitar Rp 230 triliun. R. Budi Hartono yang lahir di Semarang tanggal 28 April 1940, adalah seorang pengusaha Indonesia, menempatkan mereka sebagai orang terkaya no 146 dunia sekaligus terkaya nomor satu di Indonesia.
Selain Djarum, mereka adalah pemegang saham Bank Central Asia atau BCA, melalui Farindo Holding Ltd mereka menguasai 51 {86f7ec1003f356ea136ec8ca01f4ae73f300fa9946235a9788caf066b7f84baa} saham. Selain itu mereka memiliki perkebunan kelapa sawit 65.000 hektare di Kalimantan Barat, pemilik Properti Grand Indonesia, dan pemilik perusahaan Polytron, sekaligus Kaskus situs Indonesia.
2. Susilo Wonowidjojo
Susilo Wonowidjojo adalah pemilik Gudang Garam, jumlah kekayaan US$ 7,1 miliar atau sekitar Rp 95,8 triliun, bernama asli Tjoa Jien Hwie. lahir di Fujian, Tiongkok, tanggal 15 Agustus 1923 pada usia 35 tahun dia mendirikan Gudang Garam, di Kediri, Jawa Timur.
Pemberian nama Gudang Garam diperolehnya dari mimpi. Gudang Garam didirikannya pada tahun 1958 yang mulai berkembang pesat dengan jumlah karyawan mencapai 500.000 pekerja yang dapat memproduksi 50 juta batang kretek per bulannya.
Pada tahun 1966, Gudang Garam tercatat sebagai pabrik kretek terbesar di Indonesia. dia memiliki enam unit pabrik di atas lahan seluas 100 hektare, lalu meninggal tanggal 29 Agustus 1985 setelahnya Gudang Garam dilanjutkan oleh anaknya bernama Susilo Wonowidjojo.
3. Anthoni Salim
Anthoni Salim adalah pemilik Salim Group jumlah harta US$ 5,7 miliar, atau sekitar Rp 76,9 triliun. adalah perusahaan yang berdiri pada tanggal 4 Oktober 1972 di Indonesia. memiliki anak perusahaan yaitu, Indofood, dan Bogasari.
Selain itu dia juga memiliki perkebunan kelapa sawit sekitar 1.000 hektare dan sebuah konsesi penebangan. Salim Group juga terlibat dalam pengembangan properti dan industri hiburan dalam kurun waktu sekitar 30 tahun.
Bisnisnya mencakup Hotel, pengembangan Resort, lapangan Golf, dan Real Estat Komersial.
4. Sri Prakash
Sri Prakash adalah pemilik Indorama Corporation, ditaksir jumlah kekayaan US$ 5,4 miliar atau sekitar 70,2 triliun. Sri Prakash Lohia lahir di Kalkuta India tanggal 11 Juli 1952.
Dia adalah keturunan India dan besar di India, tapi Lohia menghabiskan sebagian masa hidupnya di Indonesia sejak tahun 1974.
Bersama Mohan Lal Lohia, mereka merintis Indorama Synthetics, perusahaan yang memproduksi benang pintal. Pada tahun 2017, Forbes menempatkannya sebagai orang terkaya ke-3 di Indonesia, urutan kekayaan di peringkat ke-312 secara global.
5. Eka Tjipta Widjaja
Eka Tjipta Widjaja adalah pemilik Sinar Mas, harta U$ 5,6 miliar, atau sekitar Rp 75,6 triliun,
Dia menjadi orang pertama terkaya di Indonesia dalam Majalah Globe Asia, Desember 2012 dengan total kekayaan mencapai 8,7 miliar Dolar Amerika Serikat.
Dilahirkan dari keluarga miskin di Fujian Tiongkok pada tahun 1931, bersama ibunya dia melakukan migrasi ke Makassar, Sulawesi Selatan. setelah ayahnya yang terlebih dahulu migrasi, Dia juga pendiri Eka Tjipta Foundation.
6. Chairul Tanjung
Chairul Tanjung adalah pemilik CT Corp, harta US$ 4,9 miliar atau sekitar Rp 66,1 triliun.
Lahir di Jakarta tanggal 16 Juni 1962, adalah pengusaha asli asal Indonesia. Dia pernah menjabat sebagai Menko Perekonomian menggantikan Bpk. Hatta Rajasa sejak 2014 sampai 2014. Namanya dikenal sebagai pemimpin sukses CT Corp.
Sempat jatuh bangun, akhirnya dia sukses. Kini perusahaan konglomerasi miliknya CT Corp, menjadi sebuah perusahaan induk dari anak perusahaan seperti Trans Corp, Bank Mega, dan CT Global Resources.
7. Boenjamin Setiawan
Boenjamin Setiawan adalah pemilik Kalbe Farma, harta US$ 3,3 miliar atau sekitar Rp 44,5 triliun, lahir pada tahun 1943 dikenal dengan Dr. Boen, adalah pengusaha asal Indonesia, bersama 6 saudaranya, dia mendirikan PT Kalbe Farma.
Kemudian berkembang menjadi Grup Kalbe lalu mulai muncul beberapa lini: Farmasi, makanan kesehatan, pergudangan, bisnis pengepakan, distribusi, sarana riset modern, pendidikan Kalbis Institute dan rumah sakit.
8. Tahir
Tahir pemilik Mayapada Group, harta US$ 3,1 miliar atau sekitar Rp 41,8 triliun. Dia memulai bisnisnya pada tahun 1986 di mulai dengan memproduksi pakaian dan manufaktur tekstil.
Di Indonesia juga seorang investor, filantropis, juga pendiriMayapadaGroup, sebuah holding company yang memiliki beberapa cabang unit usaha di Indonesia.
9. Murdaya Poo
Murdaya Poo pemilik JIExpo Kemayoran dan Central Cipta Murdaya Group, harta US$ 2,1 miliar atau sektar Rp 28,3 triliun. Dia menikah pada Mei 1971, dengan Murdaya Widyawimarta Poo yang nama aslinya Poo Tjie Guan.
Lalu dikaruniai 4 orang anak salah satunya Metta Murdaya juga Prajna Murdaya, dan Grup Central Cipta Murdaya.
10. Mochtar Riady
Mochtar Riady dan Keluarga pemilik Lippo Group, harta US$ 1,9 miliar atau sekitar Rp 25,6 triliun. Mochtar Riady lahir di Kota Malang tanggal 12 Mei 1929, adalah seorang pengusaha Indonesia terkemuka, pendiri dan komisaris dari Lippo Group.
Dia dikenal banyak orang sebagai praktisi perbankan andal, serta konglomerat keturunan Tionghoa Indonesia, yang telah berhasil mengembangkan bisnisnya ke mancanegara. Pada 2011, di Forbes dia orang terkaya di Indonesia, menduduki peringkat ke 38.
11. Theodore Rachmat
Theodore Rachmat pemilik Adaro Group, harta US$ 1,85 miliar atau sekitar Rp 24,9 triliun,lahir di Kadipaten Majalengka, tanggal 15 Desember 1943 dikenal dengan kiprahnya sebagai pimpinan Grup Astra, perusahaan yang didirikan pamannya William Soeryadjaya.
Dia dipercaya mengelola United Tractors, setelah itu mendirikan perusahaan sendiri yaitu Triputra Group, yang bergerak di bidang, batu bara, perdagangan, manufakturing, agribisnis, dealership motor, logistik juga pemilik PT Adaro Energy.
12. Putera Sampoerna
Putra Sampoerna adalah perusahaan rokok terbesar di Indonesia, kantor pusatnya di Surabaya, Jawa Timur. Perusahaan ini sebelumnya merupakan perusahaan yang dimiliki keluarga Sampoerna, sejak Mei 2005 kepemilikan mayoritasnya berpindah ke Philip Morris International.
Beberapa merek rokok terkenal dari Sampoerna adalah, Dji Sam Soe dan A Mild. Dji Sam Soe adalah merek lama yang bertahan sejak masa awal perusahaan tersebut. Selain itu, perusahaan ini terkenal karena iklannya yang kreatif di media massa.
13. Eddy Katuari
Eddy Katuari dan Keluarga adalah pemilik Calbee Wings, harta US$ 1,73 miliar atau sekitar Rp 23,3 triliun, Dia pemimpin dari Wings Group, di bawah kepemimpinannya mengembangkan sayapnya ke produk rumah tangga, perawatan pribadi dan produksi makanan.
Tahun 2000-an, Wings Group mulai merambah bisnis properti, perkebunan, oleo chemical, dan keramik. Di industri oleo chemical, Wings Surya bekerja sama dengan Grup Salim dan Grup Lautan Luas lewat PT Ecogreen, juga bermitra bersama PT Djarum melahirkan PT Unipack.
14. Peter Sondakh
Peter Sondakh adalah pemilik Rajawali Group, harta US$ 1,7 miliar atau sekitar Rp 22,9 triliun, lahir tahun 1953. umur 22 tahun, dia mengambil alih bisnis minyak kelapa dan ekspor kayu, ayahnya, lalu mendirikan PT Rajawali Corporation.
Melalui Rajawali Corporation dia memulai bisnis properti sebagai perluasan usaha yang ditekuni ayahnya, mencoba memasuki korporasi besar, berkat kumonikasinya dia dekat dengan orde baru, menyadari bisnis properti tidak menguntungkan kemudian mencari-cari peluang hingga sukses.
15. Ciputra
Ciputra dan Keluarga adalah pemilik Ciputra Group, harta US$ 1,6 miliar atau sekitar Rp 21,6 triliun, Ir. Ciputra lahir di Parigi, Sulawesi Tengah, 24 Agustus 1931, adalah seorang insinyur dan pengusaha di Indonesia. Dia terkenal sebagai pengusaha properti yang sukses.
Misalnya pada Jaya Group, Metropolitan Group, Ciputra Group. Selain itu ia juga dikenal sebagai seorang filantropis juga berkiprah di bidang pendidikan dengan mengembangkan sekolah dan Universitas Ciputra.
16. Sukanto Tanoto
Sukanto Tanoto adalah pemilik Royal Golden Eagle, harta US$ 1,5 miliar atau sekitar Rp 20,2 triliun, pinyin Chén Jiānghé; 25 December 1949 businessman involved primarily in the lumber industry. As of 2013 he was considered to be one of Indonesia’s wealthiest individuals with a net worth of US$ 2.3 billion.
After starting as a supplier of equipment and materials for the state-owned oil firm Pertamina, Tanoto moved into the forest industry in 1973. Tanoto’s business interests are represented by the Royal Golden Eagle (RGE) group of companies (previously known as Raja Garuda Mas).
17. Kusnan dan Rusdi Kirana
Kusnan dan Rusdi Kirana adalah pemilik Lion Group, harta US$ 1,45 miliar atau sekitar Rp 19,5 triliun, lahir di Cirebon, 17 Agustus 1963; umur 53 tahun) merupakan seorang pengusaha Indonesia dan juga pendiri Lion Air yang memperkenalkan penerbangan bertarif murah kepada penduduk Indonesia dengan slogannya.
Kami membuat masyarakat terbang pada 19 Januari 2015, dia dipilih oleh Presiden Joko Widodo untuk menjadi anggota Dewan Pertimbangan Presiden.Di bidang politik, sejak 12 Januari 2014.
Menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa. Lion Air Group yang dipimpinnya menjadi sebuah perusahaan yang membawahi beberapa anak perusahaan yaitu Lion Air, Wings Air, Batik Air, Malindo Air dan Thai Lion Air.
18. Martua Sitorus
Martua Sitorus adalah pemilik Wilmar International, harta US$ 1,42 miliar atau sekitar Rp 19,1 triliun, bersama dengan Kuok Khoon Hong mendirikan perusahaan Wilmar International yang bergerak di bidang perkebunan dan pengolah minyak sawit mentah (CPO) serta produsen gula. Pada 2013.
Majalah Forbes menempatkan Martua Sitorus sebagai orang terkaya no. 15 di Indonesia. Wilmar juga bekerja sama dengan perusahaan AS, Kellogg untuk menjual makanan di China dan mengakuisisi perusahaan tambang batu bara di Australia yakni Whitehaven Coal Ltd.
Awalnya Martua Sitorus yang dilahirkan di Pematang Siantar, Sumatera Utara ini, berdagang udang waktu masih muda.
19. Eddy Kusnadi Sariaatmadja
Eddy Kusnadi Sariaatmadja adalah pemilik Elang Mahkota Teknologi, harta US$ 1,4 miliar atau sekitar Rp 18,9 triliun, Eddy Kusnadi Sariaatmadja adalah pemilik dari Emtek Group. Dia adalah pemilik dari SCTV dan Indosiar yang termasuk saluran televisi terbesar di Indonesia.
Kusnadi memulai karir sebagai distributor komputer Compaq di Indonesia dengan bendera PT. Elang Mahkota Teknologi, perusahaan ini cikal bakal Emtek Group.
20. Ciliandra Fangiono
Ciliandra Fangiono adalah pemilik First Resources, harta US$ 1,38 miliar atau sekitar Rp 18,6 triliun. Dia adalah generasi kedua dari First Resources, salah satu perusahaan yang bergerak di sektor kelapa sawit dan mengelola bisnis kimia oleo dan keluarganya, termasuk saudara laki-laki Cik Sigih Fangiono.
Sedaangkan Ayahnya, Martias, adalah pendiri perusahaan itu. Selain itu ia juga mendirikan PT Ciliandra Perkasa, perusahaan ini berkaitan dengan penanaman kelapa sawit, pengilangan pengelolahan buah menjadi minyak sawit mentah serta inti sawit untuk penjualan lokal dan ekspor.
21. Kuncoro Wibowo
Kuncoro Wibowo adalah pemilik Ace Hardware, harta US$ 1,35 miliar atau sekitar Rp 18,2 triliun, Eddy Kusnadi Sariaatmadja adalah pemilik dari Emtek Group.
Dia adalah pemilik dari SCTV dan Indosiar yang termasuk saluran televisi terbesar di Indonesia. Kusnadi pertama memulai karir sebagai distributor komputer Compaq, di Indonesia dengan bendera PT. Elang Mahkota Teknologi. Perusahaan ini cikal bakal Emtek Group.
22. Soegoarto Adikoesoemo
Soegoarto Adikoesoemo adalah pemilik AKR Corporindo, harta US$ 1,3 miliar atau sekitar Rp 17,5 triliun, memulai konglomerasinya di Indonesia sejak 1960-an dari bisnis perdagangan bahan kimia, dan dari distribusi perdagangan BBM, logistik, properti, perkebunan, dan terakhir tambang batu bara.
Kemarin, PT AKR Corporindo Tbk yang merupakan milik keluarga Adikoesoemo, melepas seluruh kepemilikan sahamnya di PT Saritanam Pratama dengan nilai sebear Rp24,75 miliar kepada PT Sorini Agro.
Direktur AKR Suresh Vembu dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia kemarin menyatakan akta jual beli transaksi tersebut ditandatangani pada tanggal 28 Januari 2011.
23. Djoko Susanto
Djoko Susanto adalah pemilik Alfamart, harta US$ 1,28 miliar atau sekitar Rp 17,2 triliun, Djoko adalah anak keenam dari 10 bersaudara, hanya mencapai kelas 1 dan terpaksa harus putus sekolah karena pemerintah Indonesia melarang siswa dengan nama-nama Cina (ia kemudian mengubah nama terakhir).
Pada usia 17 ia mulai mengelola usaha milik orang tuanya 560 kaki kios sederhana dengan nama Sumber Bahagia di dalam Pasar Arjuna, sebuah pasar tradisional di Jakarta.
24. Alexander Tedja
Alexander Tedja adalah pemilik Pakuwon Jati, harta US$ 1,27 miliar atau sekitar Rp 17,1 triliun, melalui perusahaannya PT ISAE FILM sejak tahun 1972 PT Pan Asiatic Film sejak tahun 1991 dan PT Menara Mitra Cinema Corp. sejak tahun 1977.
Namun sejak 1982, dia mulai berekspansi ke bidang properti dan mal, melalui PT Pakuwon Jati Tbk.
25. Prajogo Pangestu
Prajogo Pangestu adalah pemilik Barito Pacific, harta US$ 1,26 miliar atau sekitar Rp 17 triliun, Born Phang Djoen Phen in 1944 is an Indonesian business magnate, investor.
And philanthropist of Hakka Chinese origin. He owns and founded Barito Pacific Group which engages in forestry, petrochemicals, property, plantation, oil and gas, coal and gold mining, as well as geothermal. Pangestu has been ranked by Forbes Indonesia as one of the richest people in Indonesia.
In the 1970s, he traded timber in Kalimantan. One of the companies controlled by Prajogo, PT Barito Pacific Timber Tbk, as of 1993 was the largest company on the Jakarta Stock Exchange. In 2007, PT Barito Pacific Timber Tbk decided to drop the word Timber, to reflect the diversified scope of its businesses today and in the future.
26. Eka Tjandranegara
Eka Tjandranegara adalah pemilik Mulia Group, harta US$ 1,25 miliar atau sekitar Rp 16,8 triliun, lahir di Sanggau, Kalimantan Barat) atau Tjan Kok Hui adalah seorang pengusaha berkebangsaan Indonesia. Bersama 3 saudaranya, Tjandra Kusuma (Tjan Boen Hwa).
Gunawan Tjandra (Tjan Kok Kwang), juga Djoko S. Tjandra (Tjan Kok Hui), mereka mendirikan Grup Mulia yang memiliki bisnis inti properti, keramik, logam dan kaca pada 1970. Awalnya mereka menjual bahan bangunan.
27. Bachtiar Karim
Bachtiar Karim adalah pemilik Musim Mas, harta US$ 1,2 miliar atau sekitar Rp 16,2 triliun, dirintis oleh kakeknya sejak 1932 di Medan. Awalnya perusahaan tersebut memproduksi sabun dengan nama pabrik, Nam Cheong. Ketika kakeknya meninggal, ayah Bachtiar, Anwar Karim.
Namun ketika usianya menapaki 20 tahun, ia mulai dipercaya membesarkan pabrik sabun itu dan berkembang dengan mendirikan pabrik refinasi. Tahun 1972, Anwar Karim mulai menggunakan nama Musim Mas, setelah sebelumnya sempat menggunakan nama PT Lambang Utama.
28. Husodo Angkosubroto
Husodo Angkosubroto adalah pemilik Great Giant Pineapple, harta US$ 1,19 miliar, atau sekitar Rp 16 triliun. Gunung Sewu Group memulai bisnisnya di sektor perdagangan komoditas pada 1950, didirikan oleh Dasuki Angkosubroto, ayah empat anak, yang kemudian mewariskan bisnisnya kepada anak-anaknya.
Dari bisnis produsen dan distributor makanan, Gunung Sewu kemudian menjadi sebuah holding dan merambah sektor seperti, properti, pertanian, dan asuransi jiwa, buah-buahan, seperti pisang dengan merek Sunpride dan Sunfresh. Produk ini dipasarkan oleh anak usaha Gunung Sewu, yaitu Sewu Segar Nusantara.
29. Hary Tanoesoedibjo
Hary Tanoesoedibjo adalah pemilik MNC Group, harta US$ 1,15 miliar atau sekitar Rp 15,5 triliun, lahir di Surabaya, 26 September 1965; umur 51 tahun) adalah seorang pengusaha dan tokoh politik asal Indonesia.
Hary adalah pemilik dari MNC Group. Di bidang politik, dia merupakan pendiri dan Ketua Umum Partai Persatuan Indonesia (Partai Perindo). Ia pernah bergabung dalam Partai NasDem dan Partai Hanura.
Hary Tanoesoedibjo lahir dan dibesarkan di Surabaya. Ia adalah anak dari Ahmad Tanoesoedibjo, seorang pengusaha. Hary adalah bungsu dari tiga bersaudara, kedua kakaknya bernama Hartono Tanoesoedibjo dan Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo
30. Harjo Sutanto
Harjo Sutanto adalah pemilik Wings Group, harta US$ 1,13 miliar atau sekitar Rp 15,2 triliun, perusahaan penghasil produk-produk rumah tangga dan pemeliharaan kesehatan diri yang bermarkas di Jakarta dan Surabaya, Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada 1949 dengan nama Fa Wings.
Pada tahun 1991 menjadi Wings Surya.Wings menghasilkan produk antara lain toilet sabun, bedak dan bar deterjen, floorcleaners, pelembut kain, dan pembalut untuk market di seluruh Indonesia dan sekitarnya. Sedangkan pabrik ketiga PT.
Lionindo Jaya dibangun di Jakarta bersama-sama dengan Lion Corporation Jepang, untuk memproduksi merek seperti Emeron, Halaman Satu, Ciptadent dan Mama, produk mereka termasuk shampoo, shower gel, produk perawatan kulit, pasta gigi, dan pencuci piring cair. Setelah lima tahun.
31. Husain Djojonegoro
Husain Djojonegoro adalah pemilik Orang Tua Group, harta US$ 1,1 miliar atau sekitar Rp 14,8 triliun,berawal pada tahun 1948 ketika penerimaan masyarakat terhadap minuman tradisional semakin meluas, untuk memenuhi kebutuhan ini sebuah pabrik dibangun di Semarang, lalu di Jakarta dua tahun kemudian.
Sejalan dengan berkembangnya usaha dan kebutuhan masyarakat, dia pun membangun berbagai fasilitas produksi serta unit usaha baru, dimulai dengan pasta gigi juga sikat gigi dengan merek FORMULA.
32. Garibaldi Thohir
Garibaldi Thohir adalah Presiden Direktur Adaro Energy, harta US$ 1,05 miliar atau sekitar Rp 14,1 triliun, lahir di Jakarta, Indonesia, 1 Mei 1965, pada umur 51 tahun biasa dikenal dengan Boy Thohir adalah seorang pengusaha dan bankir investasi yang berasal dari Indonesia.
Dia dikenal sebagai pengusaha tambang batu bara dengan grup perusahaan di bawah bendera Adaro Energy, Adaro Energy dikembangkan bersama Edwin Soeryadjaya dan Theodore Permadi Rachmat. Di Adaro Energy, dia menduduki jabatan Presiden Direktu.
33. Benny Subianto
Benny Subianto, salah satu pendiri dari anak perusahaan Astra International United Tractor dan Astra Agro Lestari, dan komisaris di c lokal jumlah harta US$ 950 juta atau sekitar Rp 12,8 triliun.
Salah satu pendiri PT Astra Agro Lestari yang juga pemilik saham, PT Adaro Energy meninggal dunia di RS Medistra. Jenazah disemayamkan di kediamannya di Jl Taman Patria III no, 9 Jakarta sebelum dimakamkan di San Diego Hills, Rabu (4/12).
Pengusaha yang masuk dalam dalam daftar 50 orang terkaya di Indonesia versi Forbes ini terkenal sebagai pekerja keras.
34. Aksa Mahmud
Aksa Mahmud adalah pemilik Bosowa Corporindo, harta US$ 860 juta atau sekitar Rp 11,6 triliun,perusahaan induk (holding company) yang miliki berbagai bidang bisnis, mulai dari semen hingga dealer mobil.
Perusahaan ini bermula dari sebuah perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan umum bernama, CV Moneter di kota Makassar, Sulawesi Selatan, pada 22 Februari 1973 oleh Aksa Mahmud.
Pada tahun 1978, perusahaan itu mendapatkan hak eksklusif sebagai dealer resmi mobil produksi Jepang yakni Datsun untuk kawasan timur Indonesia, pada tahun yang sama, nama perusahaan diganti menjadi PT Moneter Motor.
35. Jogi Hendra Atmadja
Jogi Hendra Atmadja pemilik Mayora Group, harta US$ 850 juta atau sekitar Rp 11,4 triliun, Mayora Group (melakukan bisnis sebagai PT Torabika Eka Semesta) adalah salah satu kelompok bisnis produk konsumen di Indonesia, yang didirikan pada tanggal 17 Februari 1977.
Perusahaan ini telah tercatat di Bursa Efek Jakarta sejak tanggal 4 Juli 1990. Sekarang ini mayoritas kepemilikan sahamnya dimiliki oleh PT Unita Branindo sebanyak 32,93{86f7ec1003f356ea136ec8ca01f4ae73f300fa9946235a9788caf066b7f84baa}.
36. Low Tuck Kwong
Low Tuck Kwong pemilik Bayan Resources, harta US$ 840 juta atau sekitar Rp 11,3 triliun, Low Tuck Kwong dilahirkan di Singapura, tetapi pada tahun 1972, ia mengadu nasib dan pindah ke Indonesia.
Saat masih di Singapura, dia sempat bekerja di perusahaan konstruksi milik ayahnya, David Low Yi Ngo.
Pada tahun 1992, dia berganti menjadi Warga Negara Indonesia (WNI).
Tahun 1997, ia membeli tambang batubaranya yang pertamanya melalui PT. Gunungbayan Pratamacoal. Tahun 1998, melalui PT Dermaga Perkasapratama, dia juga mengoperasikan Terminal Batubara di Balikpapan Kalimantan.
37. Abdul Rasyid
Abdul Rasyid pemilik Sawit Sumbermas Sarana, harta US$ 810 juta atau sekitar Rp 10,9 triliun,lahir di Pekalongan, Jawa Tengah, 10 Maret 1951.umur 66 tahun) adalah seniman grafis Indonesia, dikenal sebagai pencipta aliran WPAP atau FMB, atas jasanya ini ia dijuluki bapak ilustrasi Indonesia.
Dia berprofesi sebagai ilustrator sejak dekade 1970-an. Mulai 1977, ketika bergabung dengan majalah Hai, dia banyak membuat ilustrasi terutama karya-karya fiksi Arswendo Atmowiloto dan Hilman Hariwijaya. Salah satu yang terkenal adalah karya fiksi Lupus.
38. Achmad Hamami
Achmad Hamami adalah pemilik Mahadana Dasha Utama, harta US$ 800 juta atau sekitar Rp 10,8 triliun, usia Hamami sudah 84 tahun, namun masih aktif berkecimpung di perusahaan, Hamami yang dulu lihai mengendalikan jet tempur di angkasa, kini menjelma sebagai nahkoda bisnis handal.
Menjadi kaya, bagi Hamami, bukanlah dosa. Tapi bagaimana usaha menjadi kaya itu dibangun dari kejujuran dan kerja keras. Bukan hasil korupsi. Lewat perjalanan waktu, Hamami membuktikan bahwa dia bisa. Menjadi kaya tanpa korupsi.
39. Edwin Soeryadjaya
Edwin Soeryadjaya adalah orang terkaya no 39 di Indonesia.
40. Kartini Muljadi
Kartini Muljadi, memiliki kantor pengacara dan konsultan hukum sendiri, jumlah kekeayaan mencapai US$ 760 juta atau sekitar Rp 10,2 triliun.
Memiliki banyak kolega di perusahaan-perusahaan besar, anaknya Richard muljadi, adalah pemilik industri XINTAI – Well head, X – Mastree, Varel Drilling Bits, juga CORPRO SYSTEM Ltd. Hingga Coring services, Downhole Products, Handojo Muljadi, Tempo Scan Group.
Sedang anak wanitanya, Dian Muljadi bergabung di Tempo Scan. dan memiliki perusaha sendiri yaitu Indika Group. Yang bekerja di bidang media, telekomunikasi, peralatan, rumah produksi, perusahaan rekaman, dan pertambangan.
41. Hashimkus Djojohadiumo
Hashimkus Djojohadiumo, adalah wakil Ketua (DPP) Partai Gerindra jumlah kekayaan, US$ 750 juta atau sekitar Rp 10,1 triliun, adalah anak bungsu dari pasangan Prof. Dr. Soemitro Djojohadikusumo dan Ibu Dora Sigar, dan juga adik dari Prabowo Subianto, Capres 2014 dari Partai Gerakan Indonesia Raya.
Selain membantu kakaknya dalam Pemilu 2014 sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina Partai GERINDRA, Hashim Djojohadikusumo juga adalah seorang wiraswasta pemilik perusahaan Arsari Group yang bergerak dalam bidang pertambangan, program bio-ethanol, perkebunan karet dan lain-lain.
42. Santosa Handojo
Santosa Handojo adalah pemilik Japfa, harta US$ 740 juta atau sekitar Rp 9,9 triliun, Direktur Utama PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk terpilih menjadi CEO of The Year dalam Bisnis Indonesia Award yang mengangkat tema growing in uncertainties.
Dibawah kepemimpinannya, emiten pakan ternak itu dinilai bisa tetap tumbuh dengan rata-rata kenaikan pendapatan sekitar 21{86f7ec1003f356ea136ec8ca01f4ae73f300fa9946235a9788caf066b7f84baa} selama 5 tahun terakhir.
Pria kelahiran 1964 di Surabaya itu memulai karirnya di Japfa pada 1986 sebagai manajer pada unit usaha minyak kelapa di Nilam Surabaya. Selanjutnya pada 1989 menempati posisi sebagai Wakil Direktur Utama.
43. Lim Hariyanto Wijaya Sarwono
Lim Hariyanto Wijaya Sarwono adalah pemilik Bumitama Agri, harta US$ 700 juta atau sekitar Rp 9,4 triliun, The Group was started in 1915 by Lim Tju King, an immigrant from the Fujian province of China.
He started with humble beginnings by working hard labor and eventually saved enough money to open a small grocery shop in East Kalimantan, Indonesia. Eventually, his son Lim Hariyanto Wijaya Sarwono.
Took over and moved into the timber business, first by trading timber logs and later on by building a small factory diversifying in manufacturing of plywood in 1983.
44. Sudhamek
Sudhamek adalah pemilik GarudaFood, harta US$ 690 juta atau sekitar Rp 9,3 triliun, Sudhamek begitulah nama yang diberikan orang tua pada pria kelahiran Rembang, Jawa Tengah, 20 Maret 1956 itu.
Nama yang bagi banyak kalangan terdengar aneh, bahkan karena namanya yang kerap jadi bahan ledekan, pria yang kini dikenal sebagai pebisnis sukses ini pernah mengalami luka batin lalu inilah dia.
45. Sjamsul Nursalim
Sjamsul Nursalim adalah pemilik Gajah Tunggal, harta US$ 640 juta atau sekitar Rp 8,6 triliun, daftar 50 orang terkaya Indonesia nama taipan Sjamsul Nursalim masih tertera di majalah Forbes.
Dia tercatat di urutan ke 45 Total kekayaannya ditaksir mencapai $ 640 juta atau setara Rp6,6 triliun dengan kurs Rp14.000 per dolar AS lalu posisi tersebut melorot dari tahun sebelumnya.
46. Osbert Lyman
Osbert Lyman adalah pemilik Lyman Group, harta US$ 600 juta atau sekitar Rp 8,1 triliun.
47. Irwan Hidayat
Irwan Hidayat adalah pemilik Sido Muncul, harta US$ 530 juta atau sekitar Rp 7,1 triliiun. Irwan Hidayat (Liem Bien Tiong) lahir di Yogyakarta, 23 April 1947 pada umur 69 tahun adalah pengusaha asal Indonesia yang saat ini menjabat presiden direktur PT Sido Muncul.
Irwan Hidayat merupakan cucu dari pendiri Sido Muncul, yang bernama Rahkmat Sulistio dan perusahaan ini diwariskan kepadanya dan empat saudara laki-lakinya pada tahun 1972.
48. Arifin Panigoro
Arifin Panigoro adalah pemilik Medco Energi Internasional, harta US$ 475 juta atau sekitar Rp 6,4 triliun, lahir di Bandung, Jawa Barat, 14 Maret 1945, adalah pengusaha Indonesia yang dikenal sebagai salah seorang pendiri dan pemilik Medco Group yang menetap di Jakarta.
Autobiografinya disebutkan bahwa orang tuanya berasal dari Gorontalo yang merantau ke Pulau Jawa sebelum kemerdekaan.
Saat ini, partai baru yang bernama Partai Demokrasi Pembaruan bersama dengan Sophan Sophiaan, Laksamana Sukardi, Roy B.B. Janis, Sukowaluyo Mintohardjo, Noviantika Nasution, Didi Supriyanto, Tjiandra Wijaya, Postdam Hutasoit, dan RO Tambunan, ia pernah bergabung dengan PDI-P.
49. Purnomo Prawiro
Purnomo Prawiro adalah pemilik Blue Bird, harta US$ 470 juta atau sekitar Rp 6,3 triliun, Awalnya pada tahun 1965, Blue Bird didirikan oleh ibunya, Mutiara Fatimah Djokosoetono, sebagai Taksi Gelap tanpa meteran bernama nama Chandra Taxi.
Ayahnya Djokosoetono, adalah dosen juga salah satu pendiri dan Gubernur Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK). Pada tanggal 6 September 1965, ayahnya wafat, Sebagai penghargaana, PTIK dan PTHM menghibahkan dua buah mobil bekas. Timbulah ide untuk mengoperasikan dua mobil tersebut sebagai Taksi.
50. George dan Sjakon Tahija
George dan Sjakon Tahija adalah pemilik Austindo Nuasantara Jaya, harta US$ 420 juta atau sekitar Rp 5,6 triliun.
Miliader terkenal Indonesia, putera pertama almarhum Julius Tahija, Dr Sjakon George Tahija menyumbangkan sedikitnya 50 juta dolar AS kepada The Global Fund.
Lembaga ide mantan Sekjen PBB Kofi Annan, memerangi tiga penyakit yang memakan puluhan juta korban, AIDS, Tuberculosis dan Malaria, didirikan pada Januari 2002 dengan markas di Genewa, Swiss.
Demikian sudah selesai semuah orang terkaya yang muncul di sini, trimakasi untuk anda mau membaca informasi dari 50 daftar orang terkaya di Indonesia serta gambarnya, sampai jumpa di artikel-artikel lainya babbaayy.