GEMPA BUMI – Adalah salah satu jenis bencana alam yang secara terus menerus terjadi di Bumi kita. Hanya saja kita baru merasakan getarannya apabila gempa tersebut terjadi di dekat permukaan bumi, teknisnya semua wilayah yang berada di permukaan Bumi pasti berpotensi mengalami gempa, di jelaskan bencana gempa bumi ada beberapa titik khusus yang mengalami gempa dengan jumlah lebih dibandingkan dengan titik lainnya, dan kebanyakan negara yang dilalui pegunungan Sirkum dan juga Mediterania ini, adalah titik paling potensial terjadinya gempa bumi.
Contohnya negara Indonesia meski sering terjadi di negara ini, tidak berarti semua orang di Indonesia memahami proses terjadinya gempa Bumi. Jika benar iya, maka silahkan anda simak. Proses terjadinya gempa bumi berikut ini.
Terjadinya Gempa Bumi
Secara sederhana terjadinya gempa Bumi dapat diartikan karena patah, atau karena adanya patahan (disebut juga fault atau biasa disebut juga sesar oleh para geologist). Apa yang dimaksut patah disini adalah batuannya, batuan yang berlapis-lapis yang menyusun di permukaan bumi.
Mungkin batuan memang bisa berlapis dan bisa patah, bahkan sebelum patah dia terbengkokkan folding dulu. Dibawah ini saya coba menjelaskan beberapa gambar yang menunjukkan hal tersebut ternyata ada disekitar kita walau kita sejatinya jarang memperhatikannya.
Patahan terjadi dikarenakan batuan mengalami tekanan ataupun tarikan secara terus menerus, apabila elastisitas batuan sudah jenuh, maka batuan akan patah lalu melepaskan energi dari tekanan dan tarikan tersebut.
Disaat menerima tekanan batuan akan terbengkokkan, dan setelah melepaskan tekanannya batuan akan kembali ke bentuk semulanya, ini dikenal dengan nama Elastic Rebound Theor.
Demikianlah hal-hal yang semakin menjelaskan kenapa pada jalur subduction zone menjadi jalur gempa, atau merupakan tempat utama pusat gempa terjadi. Subduction zone merupakan zona bertemunya dua lempeng, dan disitu tempat yang mengalami tekanan besar terus-menerus selama jutaan tahun yang lalu sampai sekarang.
Pada saat tekanan energi semakin besar dan elastisitas batuannya sudah mulai jenuh, maka dia akan patah lalu melepaskan energi tekanan besar tersebut, Jadi gempa terjadi. Bukan karena sentuhan dua lempeng atau seperti kendaraan yang saling bertabrakan.
Misal pada awalnya saling jauh kemudian secara tiba-tiba saling bertabrakan sehingga terjadi benturan, memang di jelaskan subduction zone gempa tersebut terjadi karena interaksi antara dua lempeng yang saling menekan sehingga terakumulasi energi yang besar.
Gempa Bumi di Darat, konsep dasarnya tidak ada yang beda hampir sama, terjadi karena adanya tekanan atau tarikan dari kondisi tektonik bumi, kondisi geologi maupun kondisi morfologinya, maka di darat pun dapat muncul sesar baru yang dapat terjadi akibat gempa tektonik maupun akibat proses geologi. yang menciptakan sesar baru.
Antara lain adalah sesar kuarter apakah itu terjadi karena longsor landslide maupun karena gempa vulkanik yang besar, atau juga proses geologi lainnya.
Sehingga dapat bergeser kembali apabila mendapat tekanan maupun tarikan besar, apalagi gempa di daerah sesar bisa dipicu oleh gempa lain yang tekanan cukup besar pada daerah patahan.
Info Gempa Bumi
1. Berdasarkan Penyebab
- Gempa Bumi Tektonik, Gempa bumi tektonik ini disebabkan oleh adanya aktivitas pergerakan dan pergeseran lempeng tektonik secara tiba-tiba. Gempa bumi jenis ini merupakan gempa bumi yang paling banyak menimbulkan kerusakan, Misalnya seperti gempa yang terjadi di Yogyakarta dan gempa di Aceh.
- Gempa Bumi Vulkanik, Gempa bumi vulkanik ini terjadi akibat adanya aktivitas lahar atau magma di perut bumi, biasanya hal tersebut terjadi sebelum gunung api meletus, ketika aktivitasnya semakin tinggi, gunung akan meletus yang disertai dengan terjadinya gempa bumi.
- Gempa bumi dalam, yaitu gempa bumi yang hiposentrum berada lebih 300 km di bawah permukaan bumi, hiposentrum atau pusat gempa adalah sumber gempa yang titik pusatnya berada di dalam bumi. Titik di permukaan bumi yang berada tepat di atas hiposentrum disebut episentrum, episenter.
- Gempa bumi menengah, yaitu gempa bumi yang memiliki hiposentrum berada di 60 km sampai 300 Km, di bawah permukaan bumi.
- Gempa bumi dangkal, yaitu gempa bumi yang memiliki hiposentrum berada kurang dari 60 km, dan semakin kecil hiposentrum maka semakin besar kerusakan yang diakibatkan oleh gempa.
3. Berdasarkan Gelombang Gempa
- Gelombang primer, atau gelombang longitudinal adalah gelombang yang merambat di tubuh bumi, dengan kecepatan rambat 7 sampai 14 km per detik.
- Gelombang sekunder, atau gelombang transversal adalah gelombang yang merambat seperti gelombang primer dengan sisitem yang sama persis, namun kecepatan rambatnya akan berkurang dari 4 sampai 7 km per detik.
Bencana Alam Gempa Bumi
Berdasarkan arah letak pergerakannya, antar lempeng tektonik yang satu dengan lempeng lempeng lainnya terbagi menjadi 3 macam yaitu, divergen, konvergen, dan transform, selain itu ada jenis lain yang kompleks namun jarang terjadi, yaitu pertemuan simpang tiga triple junction.
1. Batas bencana alam gempa bumi, divergen pada dua lempeng tektonik yang bergerak saling memberai. Saat sebuah lempeng tektonik pecah, lapisan litosfer menipis dan terbelah, buat divergen batas.
Pengertian Batas Konvergen Pusat Gempa
Maka terbentuklah deretan gunung berapi volcanic mountain range, sementara di dasar laut tepat di bagian terjadi penunjaman, maka terbentuklah parit samudra oceanic trench.
Puncak sebagian dari gunung berapi ini bisa ada yang timbul sampai ke permukaan air, lalu dengan itu membentuk gugusan pulau-pulau vulkanik volcanic island chain.
Wilayah di bagian yang bertumbukan ini akan mengeras dan menebal, disinilah munculnya deretan pegunungan non vulkanik mountain range.
Akibat Gempa
Konsekuensi akibat gempa, tidak bermanfaat bagi umat manusia, namun ada juga yang berbahaya bagi manusia. Tapi yang tapikali ini kami akan membahas akibat gempa paling membahayakan manusia. Dampak gempa meliputi:
1. Mencabut Mineral ke Permukaan Bumi
Gempa bumi dapat menyebabkan pencabutan mineral di lapisan tanah. Hal ini karena proses ini pergerakan lempeng tektonik dari kesalahan bumi atau gerakan. Kesalahan dapat menyebabkan lapisan bumi ke permukaan. Kesalahan ini disebut kesalahan meningkat.