NIAT PUASA NAZAR – Pada dasarnya, puasa Nazar tidak terbatas pada puasa saja. Tapi bisa masuk dalam segala hal dalam kehidupan manusia. Gagasan sederhana tentang puasa Nazar adalah janji atau sumpah yang disumpah oleh seseorang atas suatu kondisi yang diisyaratkan. Jadi karena itu terkait dengan janji atau janji, apakah dia melakukannya untuk dirinya sendiri atau orang lain, maka itu menjadi kewajiban untuk melakukan dan melaksanakan janjinya.
Puasa Nazar
Jadi dari penjelasan itu, gagasan puasa adalah puasa yang dijanjikan atau dijanjikan, yang dikaitkan dengan sesuatu yang dilakukan oleh seseorang yang bersumpah.
Awalnya, tidak ada hukum untuk puasa ini sebelum diucapkan atau diucapkan, tapi menjadi wajib setelah ia bersumpah.
Jadi, wajib bagi seseorang untuk membuat janji agar dirinya melakukan sumpah cepat yang terkait dengan berbagai hal dalam hidupnya, entah dalam bentuk mencapai kesuksesan, pulih dari penyakit, atau sebaliknya.
Di al-qur’an, Allah SWT sangat memuji orang-orang yang dapat melakukan dengan baik segala hal yang Iya Nazarkan. Ini sesuai dengan firmanNya:
يوفون بالنذر ويخافون يوما كان شره مستطيرا
Mereka menunaikan Nazar dan takut akan suatu hari yang azabnya merata di mana-mana (Surat al-insaan [76]: 7)
Hal ini berdasarkan fakta bahwa memenuhi Nazar mengandung unsur pengabdian kepada Allah SWT yang telah mampu melakukannya dengan baik.
Inilah salah satu hal yang sangat dihargai dengan apresiasi lebih banyak oleh Allah SWT, maka Allah SWT memuji orang-orang yang bertemu dengan ndzar dengan cepat.
Dengan demikian rosulalloh melihat di banyak hadisnya diperintahkan beberapa sahabat yang telah bersumpah untuk memenuhi mereka.
Tentu saja, perintahnya untuk memenuhi semua hal yang dia perintahkan untuk menunjukkan bahwa itu adalah penyembahan dan memiliki elemen penting dalam melakukannya.
Hal itu bisa dilihat dari hadits Aisyah yang Rasulullah SAW bersabda:
Barangsiapa benazar untuk taat kepada Allah SWT maka taatilah Nazar tersebut (HR. Bukhari dan Muslim)
Melaksanakan Nazar sumpah merupakan kewajiban bagi siapa saja yang telah bersumpah. Begitu juga dengan seseorang yang telah bersumpah untuk berpuasa, maka wajib melakukan puasa seperti yang dia janjikan sebelumnya.
Misalnya seseorang yang bisa menghafal al quran atau bersumpah untuk niat puasa Nazar selama 3 hari maka orang tersebut harus melakukan puasa selama 3 hari. Jika dia sudah bisa menghafal Alquran, maka jika dia hanya membawa satu atau dua hari, maka dia masih berkewajiban untuk memenuhi kiri.
Tidak ada larangan bagi siapapun untuk bersumpah, apakah berpuasa atau sebaliknya. Bahkan mungkin juga bersumpah dengan jumlah puasa banyak atau sedikit, asalkan Nazar tidak dalam kasus imoral.
Apalagi melakukan puasa secara cepat hanya jika kondisinya diperas oleh keadaan sulit, jadi dia terpaksa bersumpah. Dia hanya ingin melakukan amal jika kondisi tertentu terpenuhi.
Seakan beribadah adalah tawar menawar dan jual beli atau transaksi barter antara dirinya dan Allah SWT. Ada kondisi kondisional dulu, maka Dia ingin berpuasa, mau shodaqoh, dan ingin melakukan perbuatan baik.
Memang yang perlu ditunjukkan adalah bahwa Nazar tidak akan bisa mengubah takdir yang telah ditentukan oleh Allah SWT.
Jika seseorang akhirnya memenuhi syarat yang dia inginkan bukan karena Nazar begitu terpenuhi, namun Allah SWT akan memberikan kesenangan atau ujian kepada hambanya.
Ini bertujuan untuk menguji sejauh mana pelayan dapat memberlakukan Rahmat, dan ini adalah tantangan yang sangat sulit bagi manusia.
Niat Puasa Nazar
Membawa puasa nadzar sama dengan melakukan puasa lainnya, baik sunnah maupun wajib. Hanya dibedakan oleh niat untuk cepat nafzar.
Sumpah puasa Nadzar bisa dilakukan dengan cara berpacu untuk berpuasa seperti pelaksanaan sesuatu yang kita janjikan sebelumnya. Tidak ada pengucapan khusus yang diberikan oleh Rasulullah sehubungan dengan sumpah puasa ini.
Tapi niat sumpah berpuasa dilakukan dengan maksud untuk memenuhi janji atau ikrar puasa Nazar yang telah dijanjikannya sebelumnya. Umumnya pembacaan maksud sumpah berpuasa adalah sebagai berikut:
Bacaan Niat Puasa Nazar
نويت صوم النذرلله تعلى
Kalau susah baca silahkan anda baca puasa Nazar latinnya ini: “Nawaitu Shauma Nadzri Lillahi Ta’aala”
Arti terjemahannya ialah sebagai berikut: “Saya niat puasa nazar karena allah ta’aala”
Waktu Puasa Nazar
Waktu puasa nadzar tidak ditentukan secara khusus baik pada hari, bulan, atau tanggalnya. Namun, jika seseorang telah mencapai sesuatu yang dia capai, puasanya harus segera dilakukan.
Karena ini lebih baik daripada menunda-nunda. Selain itu tidak ada jaminan bahwa manusia memiliki banyak kesempatan untuk memenuhi kewajiban tersebut.
Dengan demikian niat puasa nazar biasanya selalu dilakukan jika seseorang telah berhasil dan sampai pada sesuatu keinginan dan aspirasinya atau sebab yang telah dinyatakan sebelum hal tersebut telah terjadi dan menjadi kenyataan dalam hidupnya.
Sumpah harus berurutan. Kemudian puasa sumpah dilakukan sebagai tanda syukur atas berkah yang telah Allah berikan kepadanya.
Puasa Nazar yang Tidak di Lakukan (Puasa Kafarat)
Jika seorang puasa Nazar tidak dapat dipenuhi oleh seseorang, adalah wajib baginya untuk membayar puasa kafarat dalam bentuk memberi makan sepuluh orang miskin atau pakaian mereka atau membebaskan budak tersebut.
Dan baginya berpuasa selama tiga hari itu wajib. Dalam hal ini Allah SWT mengatakan di QS. Al-Maidah [5]: 89:
لا يؤاخذكم الله باللغو في أيمانكم ولكن يؤاخذكم بما عقدتم الأيمان فكفارته إطعام عشرة مساكين من أوسط ما تطعمون أهليكم أو كسوتهم أو تحرير رقبة فمن لم يجد فصيام ثلاثة أيام ذلك كفارة أيمانكم إذا حلفتم واحفظوا أيمانكم كذلك يبين الله لكم آياته لعلكم تشكرون
Allah tidak menghukum kamu disebabkan oleh sumpah-sumpahmu yang tidak dimaksud (untuk bersumpah). Tetapi dia menghukum kamu disebabkan oleh Sumpah Sumpah Yang Kamu sengaja.
Jadi kafarat (melanggar) sumpahnya adalah memberi makan 10 orang miskin dari makanan yang bisa anda berikan kepada keluarga anda atau pakaian mereka atau membebaskan seorang budak.
Siapa pun yang tidak mampu melakukannya, maka kafaratnya berpuasa selama tiga hari. Itu adalah penebusan dari sumpahmu jika kamu bersumpah puasa nadzar (dan kamu melanggar), dan tetaplah sumpahmu.
Maka Allah menjelaskan kepadamu hukum-hukum-Nya agar kamu bersyukur (kepada-Nya). (Surah al-Maidah [5]: 89.
Faedah Atau Manfaat Puasa Nazar
1. Akan Membawa Sikap Bersyukur Kepada Tuhan
Setiap niat puasa nazar seseorang selalu bertepatan dengan niat untuk melakukan puasa Nadzar, karena telah berhasil dalam pencapaian tertentu atau mendapat dukungan lain.
Oleh karena itu, melakukan sumpah berpuasa adalah ungkapan rasa syukur kita kepada Allah SWT, atas semua nikmat dan kesuksesan yang didapat.
Melakukan sumpah tidak hanya sebagai tugas, tapi juga sebagai bentuk tanggung jawab dan rasa syukur atas nikmat yang diterima.
Jadi, jika kita selalu bersyukur kepada Allah SWT atas nikmat dan kesuksesannya, maka sesungguhnya Allah SWT akan menambahkan lebih banyak nikmat.
Selain itu syukur merupakan bentuk syukur kita kepada Allah SWT atas nikmat yang tak terbatas itu.
Seseorang yang melakukan sumpah puasa seharusnya tidak hanya membatalkan kewajiban, tapi juga ada rasa syukur dan niat tulus dari kita kepada Allah SWT.
Sehingga kita memasukkan orang-orang yang melakukan kebijakan yang memiliki kelebihan berlipat ganda di hadapan Allah SWT.
2. Jadilah Orang yang Tepat dari Janji
Sumpah berpuasa adalah janji yang dibuat dan bersumpah untuk dirinya sendiri dengan Allah SWT. Jadi, belajarlah untuk menepati janji atau janji adalah sikap yang sangat baik untuk membuat seseorang bertanggung jawab atas janjinya.
Orang yang berjanji, namun tidak dipelihara, jelas merupakan kebohongan dan nilai di hadapan Allah adalah dosa. Sehingga kita tidak tergolong orang berdosa, puasa puasa harus kita jadikan pelajaran untuk menepati janji lebih kepada Allah SWT.
Tuhan Yang Maha Kuasa menjaga dan selalu mengasihani manusia, maka tidak ada alasan untuk tidak menepati janjinya kepada Allah SWT.
Akan selalu ada kekhawatiran jika kita mengabaikan janji yang kita buat kepada Allah SWT. Jika kita mengabaikan janji tersebut, sangat mungkin bahwa Allah SWT akan menukar berkat yang telah kita terima ke dalam bencana kita sendiri yang menyedihkan.
Selain itu, dengan sumpah puasa ini, kita juga bisa mendapatkan keuntungan untuk mempelajari janji persis pada setiap janji dalam hubungan sosial.
Jika tidak, maka kita tidak akan pernah mendapatkan kepercayaan diri dalam segala hal, sehingga orang yang merugi tetap tidak dapat memenuhi janji itu. Jadi salah satu manfaat sumpah puasa yang harus kita sadari.
3. Diberkati Berkat yang Lebih Baik
Karena cepatnya ini merupakan ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT, maka sesungguhnya Allah SWT sangat tahu bagaimana memberikan reward bagi mereka yang selalu bersyukur atas setiap Delicious apapun yang diberikan kepada kita.
Jadi saat kita melakukan sumpah puasa dengan penuh ketulusan, jangan khawatir Allah SWT membiarkan kita. Namun, Allah SWT akan berkembang menjadi berkat yang sangat besar.
Begitu juga sebaliknya, jika seorang pelayan diberi nasehat tapi dia tidak bersyukur atau menggunakan santunan di jalan yang tidak diridhoinya maka sesungguhnya Allah SWT sangat mengerti dan memperlakukan orang seperti itu.
Demikian artikel kami terkait dengan niat puasa Nazar, puasa Nazar, niat puasa nadzar (Niat, hukum, manfaat, prosedur, waktu) Semoga info ini bermanfaat dan terimakasih telah mau datang dan membaca artikel ini, baik sampai jumpa lagi di artikel-artikel lainya babbaay.